St.Gleb dilahirkan di penghujung abad kesepuluh. Ia dan sadaranya St.Boris adalah putera-putera St.Vladimir dari Kiev; Raja Kristen pertama di Rusia. Sebelum menjadi Kristen Ayah mereka mempunyai banyak isteri. Namun Sesudah dibabtis, Vladimir hidup sebagaimana diajarkan Yesus dalam Injil. Pangeran Gleb dan Boris adalah putera-putera Vladimir dari isterinya yang seorang Kristen bernama Anna. Mereka semua adalah orang-orang Kristen yang saleh.
Dalam upaya mendapatkan kekuasaan yang terlebih besar setelah Raja Vladimir wafat, putera sulungnya menyusun rencana untuk membunuh Gleb dab Boris.
St. Boris dibunuh pada saat ia baru pulang dari medan pertempuran. Boris tidak melawan, ia menyuruh para pengawalnya pergi dan menghadapi para pembunuhnya sendirian. Sebelum tewas ia masih sempat memberkati para pembunuhnya. St Gleb dibunuh tak lama sesudahnya. Saudara sulungnya yang keji mengundang Gleb datang ke istana untuk suatu kunjungan persaudaraan. Saat menyeberangi sungai, perahu Gleb diserang oleh orang-orang bersenjata yang garang. Pada mulanya, Gleb ketakutan dan memohon pada mereka agar jangan membunuhnya. Namun demikian, ia tak hendak mempertahankan diri dengan kekerasan, bahkan ketika ia melihat bahwa mereka bertekad membunuhnya; St Gleb dengan tenang mempersiapkan diri untuk mati.
“Aku akan dibunuh,” Ia berdoa, “untuk suatu alasan yang tidak aku ketahui. Tetapi Engkau mengetahuinya, ya Tuhan. Dan aku tahu Engkau bersabda, demi nama-Mu saudara akan bangkit membunuh saudaranya.”
Hanya beberapa tahun setelah wafat mereka, masyarakat Rusia mulai pergi berziarah ke makam kedua bersaudara ini. Banyak mukjizat terjadi pada makam mereka. St Boris dan St Gleb disebut martir sebab mereka menerima kematian seperti Kristus, yakni tanpa mempertahankan diri dengan kekerasan. Mereka wafat pada tahun 1015.
Pada tahun 1724, Paus Benediktus XIV memaklumkan mereka sebagai santo.