Santo Petrus dari Verona lahir di kota Verona dalam keluarga penganut bidaah sesat Albigensis (Di Jerman dan Italia, bidaah ini dikenal dengan nama Katarisme, sedangkan di Prancis dikenal dengan nama Albigensis). Ia bersekolah di sebuah sekolah Katolik, lalu melanjutkannya ke Universitas Bologna, di mana ia bertemu dengan Santo Dominikus pendiri Ordo Pengkotbah (Dominikan). Terpesona oleh kesucian Santo Dominikius, Petrus memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Dominikan yang saat itu baru didirikan oleh Santo Dominikus. Disana ia menerima pakaian biara dari tangan Santo Dominikus sendiri. Setelah menempuh pendidikan hidup membiara, ia ditabhiskan menjadi imam.
Sebagai imam baru, ia ditugaskan untuk berkhotbah tentang ajaran iman Katolik yang benar dan menentang bidaah Albigensis. Dan Petrus menjalankan tugasnya dengan sangat gemilang. Ia menjadi seorang Pengkotbah yang luar biasa. Ia menginjili hampir seluruh Italia, berkhotbah di Roma, Florence, Bologna, Genoa, dan Como. Keberhasilan kotbahnya membuat Paus Gregorius IX mengangkatnya menjadi Inquisitor Umum untuk wilayah Italia utara pada tahu 1234.
Dalam khotbah-khotbahnya yang mengagumkan, ia mengkritik ajaran bidaah dan juga orang-orang Katolik yang disebutnya : Hanya berIman dengan kata-kata, tetapi kelakuannya sangat bertolak belakang dengan doa-doa indah yang mereka diucapkannya. Khotbahnya selalu menarik banyak orang untuk datang dan bertemu dengannya. Banyak orang pengikut albigensis bertobat dan kembali ke pangkuan Gereja.
Hal ini menimbulkan kemarahan dan kebencian para penganut Albigensis. Para pengikut aliran sesat itu menyerangnya dengan berbagai tuduhan palsu. Tanpa menyelidiki secara mendalam benar-tidaknya ajaran yang disebarkan Petrus dalam khotbah-khotbahnya, para pembesar masyarakat menegur dan mengecamnya. Menghadapi kecaman-kecaman itu, Petrus tetap bersemangat menjalankan tugasnya sebagai pengkhotbah dan terus berdoa meminta kepada Tuhan agar kiranya ia dapat mati untuk Tuhan, sebagaimana telah diteladankan Yesus dengan mati di salib demi keselamatan manusia, termasuk dirinya. Petrus selalu berkata: "Biarkanlah mereka melakukan apa saja atas diriku sesuai rencana mereka. Aku tetap bergembira dan bersemangat karena dengan mati aku akan lebih berpengaruh daripada sekarang."
Sekelompok pengikut Albigensis di kota Milan kemudian bersekongkol untuk membunuhnya. Mereka menyewa seorang pembunuh bayaran bernama Carino dari Balsamo dan kaki tangannya yang bernama Manfredo Clitoro dari Giussano. Pada tanggal 6 April 1252, ketika Petrus baru kembali dari Como ke Milan, dua orang pembunuh itu mengikutinya sampai ke sebuah tempat sepi lalu menyerang petrus yang saat itu sedang bersama dengan seorang rekan biarawan bernama Domenico. Carino membelah kepala Petrus dengan pedang lalu menyerang dan melukai Domenico. Dengan kepala terbelah Santo Petrus dari Verona jatuh berlutut; dan dalam sakratul maut ia mengucapkan Doa Kredo Para Rasul dan mempersembahkan hidupnya sebagai persembahan kepada Allah. Menurut legenda, sebelum meninggal Santo Petrus membasahi tangannya dengan darahnya dan menulis di tanah. "Credo in Unum Deum", sesaat sebelum ia menerima mahkota kemartirannya. Rekannya Domenico yang terluka parah kemudian dibawa ke Meda, namun meninggal lima hari kemudian.
Petrus : Berasal dari bahasa Yunani Πετρος (Petros) yang berarti "batu". Ini adalah terjemahan yang digunakan dalam kitab Perjanjian Baru untuk nama Aramiac : Cephas (Kefas), yang juga berarti "batu" (Yoh 1:42).
Peter, Piers (English (British)), Petrus (German), Petrus, Pier, Pieter (Dutch), Peder, Petter (Swedish), Peder, Petter (Norwegian), Peder (Danish), Botros, Boutros, Butrus (Arabic), Bedros, Petros (Armenian), Peru, Petri, Peio (Basque), Petros (Biblical Greek), Petrus (Biblical Latin), Per, Perig (Breton), Petar, Penko, Petko (Bulgarian), Pere (Catalan), Botros, Boutros, Butrus (Coptic), Petru (Corsican), Petar, Pejo, Perica, Pero (Croatian), Petr (Czech), Petro (Esperanto), Peeter (Estonian), Petri, Petteri, Pietari, Pekka (Finnish), Pierre (French), Pitter (Frisian), Petre (Georgian), Petros (Greek), Pika (Hawaiian), Péter, Peti (Hungarian), Pétur (Icelandic), Peadar, Piaras (Irish), Pietro, Piero (Italian), Pitter, Pit (Limburgish), Petras (Lithuanian), Petar, Petre, Pece, Petko (Macedonian), Petera (Maori), Piers (Medieval French), Petruccio (Medieval Italian), Pèire (Occitan), Piotr (Polish), Pedro, Pedrinho (Portuguese), Petre, Petru, Petrica (Romanian), Pyotr, Petia, Petya (Russian), Peadar (Scottish), Petar, Pejo, Perica, Pero (Serbian), Pedro (Spanish), Petro (Ukrainian), Pedr (Welsh)
Bentuk Pendek: Pete (English), Piet (Dutch), Pelle, Per, Peer, Pehr (Swedish), Per, Peer (Norwegian), Per, Peer (Danish)
Bentuk Feminim: Peta (English (Australian)), Petra (English), Petra (German), Petra (Dutch), Petra (Swedish), Petra (Norwegian), Petra (Danish), Petra (Slovene), Petra (Slovak)