Santo Lusianus berasal dari keluarga bangsawan di Roma. Menurut legenda (yang kurang meyakinkan); Lusianus diutus ke Gaul (sekarang Perancis) bersama santo Dionisius dan santo Quentinus untuk mewartakan Injil. Mereka berkarya dan membabtis banyak orang di kota Pavia, Arles dan Lutetia. Disebutkan Santo Dionisius kemudian tinggal di Lutetia sedangkan Lusianus melanjutkan perjalanan misi nya ke kota Beauvais yang pada saat itu masih bernama Caesaromagus.
Lusianus sangat berhasil dalam karyanya mewartakan injil di Caesaromagus. Dalam catatan “Acta Santi Luciani” yang ditulis oleh Rolandus, selama menjalankan karya misinya Lusianus dibantu oleh dua orang muridnya yang bernama Julianus dan Maximian. Saat memutuskan untuk pensiun dan bertapa di puncak sebuah gunung dekat kota Beauvais, santo Lusianus tercatat telah membabtis lebih dari 30.000 orang.
Keberhasilannya dalam mewartakan Injil membuat pemerintah Romawi murka. Sebuah tradisi yang kurang didukung menyatakan; pasukan romawi yang dipimpin oleh Jarius and Antor dikirim oleh kaisar untuk menghabisi Lusianus dan pengikutnya. Mereka membunuh Julianus dan Maximianus terlebih dahulu lalu memenggal kepala Lusianus.
Masih menurut legenda, setelah kepalanya putus, tubuh Santo Lusianus yang sudah tanpa kepala memungut kepalanya lalu berjalan menuju kota Beauvais (cephalophore). Ia berhenti sekitar seperempat mil dari Beauvais lalu meninggal disana. Legenda ini mirip dengan kisah kemartiran Santo Dionisius.
Lusianus adalah variasi dari nama Romawi : Lusius
Diturunkan dari kata Latin : “Lux” yang berarti “Cahaya”
Loukianos (Ancient Greek), Luken (Basque), Lucijan (Croatian), Lucian (English), Lucien (French), Luciano (Italian), Lucjan, Łucjan (Polish), Luciano (Portuguese), Lucian (Romanian), Luciano (Spanish)
Bentuk Feminim : Luciana