A Catholic Online Directory

Santo-santa Gereja Katolik Bulan Agustus

Maria Mackillop
Maria Mackillop

Santa Maria Mackillop

Santa Maria Ellen MacKillop, Santa Maria dari Salib, Santa María de la Cruz Pendiri Konggregasi Suster RSJ
  • Diterbitkan :
    06 Agustus 2016
  • -
  • Diperbaharui :
    03 Februari 2019
  • -
  • Hits :
    7462



Masa Kanak-kanak dan Remaja

Maria Ellen Mackillop lahir pada tanggal 15 januari 1842 di Fitztroy, Melbourne Australia. Ayahnya bernama Alexander Mackillop, seorang mantan frater berkebangsaan Skotlandia yang berimigrasi ke Australia demi mencari kehidupan baru. Ibunya bernama Flora MacDonald putri seorang janda yang juga berasal dari Skotlandia. Alexander dan Flora dikaruniakan delapan orang anak. Maria Ellen Mackillop adalah putri sulungnya. Dari delapan bersaudara ini di kemudian hari salah satu saudaranya Donald menjadi Imam Yesuit dan satu saudarinya Lexie menjadi biarawati.

Mereka mengalami masa kanak-kanak yang tak menentu. Kehidupan keluarga tak dapat tenang dan sejahtera karena begitu banyak kegagalan dalam usaha sang ayah. Rasa khawatir yang senantiasa menyertai keluarga mereka dalam masa-masa sulit ini dijawab oleh keyakinan Flora sang ibu mereka bahwa “Allah akan menyediakan segalanya.” Ia sangat yakin akan kuasa Ilahi dalam hidup bersama anak-anaknya. Keyakinan sang ibu  ini kemudian menjadi kekuatan utama bagi Maria anaknya di sepanjang hidupnya.

Sebagai anak sulung, tentu semua tanggung jawab dibebankan ke atas pundak Maria. Di usianya yang keempatbelas ia bekerja sebagai pelayan toko. Seiring situasi keluarga yang sedang dalam krisis ditambah kemampuan ayahnya yang tidak sanggup lagi untuk menopang keadaan ekonomi keluarga, menjadikan Maria sebagai tulang punggung utama keluarga besar MacKillop.     

Pada tahun 1860, ketika usianya delapanbelas tahun, Maria pindah ke Penola, Australia Selatan, untuk bekerja pada pamannya, keluarga Cameron. Di sana ia bertugas  mengasuh dan mendidik anak-anak. Tetapi, Maria tak hanya mengajar anak-anak keluarga Cameron, ia merasakan panggilan untuk mengajar anak-anak lain yang hidup dalam kemiskinan.  Setiap hari ia selalu mengundang anak-anak lain untuk ikut belajar dengannya.

Bermodalkan pengetahuan seadannya Maria mengajarkan Katekismus dan bahan apa saja yang dapat diajarkannya kepada anak-anak tersebut. Usaha dan niat baik dari Maria ini lama kelamaan mendapatkan dukungan dari  Pastor Julian Tenison Woods, imam paroki setempat.  Kegiatannya mulai didukung oleh pastor paroki.  Dalam diri pater Woods, Maria mendapatkan seorang pembimbing rohani; dengan senang hati ia mengungkapkan kerinduan dan angan-angannya untuk melayani kaum miskin, terutama dalam pendidikan anak-anak.  

Maria mengajar selama dua tahun di Penola sebelum menerima pekerjaan mengajar anak-anak Cameron di Portland.  Pada tahun 1864, Maria sudah berhasil membuka sekolah asramanya sendiri, “Bay View House Seminary for Young Ladies”, yang sekarang dikenal sebagai Bayview College. Ketika Maria masih mengajar di Portland, pastor Woods mengundang Maria dan saudara-saudaranya: Annie dan Lexie, datang ke Penola untuk memulai sebuah sekolah Katolik. Dengan bantuan saudaranya, John, sebuah kandang yang tak lagi digunakan, diubah untuk keperluan itu. John adalah seorang tukang kayu; sekarang dengan penghasilannya ia sudah dapat diandalkan untuk menopang hidup keluarga MacKillop. Dengan demikian, untuk pertama kali, di usianya yang keduapuluh empat tahun, Maria bebas menentukan jalan hidupnya sendiri.

 

Mendirikan Konggregasi Susteran dan menjadi Suster

Telah lama Maria memendam kerinduan untuk mempersembahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan. Pada Hari Raya St.Yosef, 19 Maret 1866, Maria mulai mengenakan baju hitam sederhana sebagai realisasi awal tekadnya. Sementara itu, pater Woods ditunjuk sebagai Sekretaris Uskup Adelaide sekaligus sebagai Direktur Pendidikan untuk Australia Selatan.

Pada tanggal 21 November 1866, Maria dan saudarinya Lexie menanggalkan busana sekulir dan mengenakan baju postulan. Pater Woods kemudian menyusun regula (peraturan hidup dalam biara) Konggregasi susteran yang didirikannya bersama Maria.  Inti regula adalah:

  1. Menekankan kemiskinan.
  2. mengandalkan penyelenggaraan ilahi;
  3. lepas dari kepemilikan barang pribadi;
  4. siap sedia pergi kemanapun mereka dibutuhkan.

Pada tanggal 15 Agustus 1867, Maria MacKillop secara resmi mengucapkan kaulnya dan mengambil nama Maria dari Salib. Ia menjadi biarawati pertama sekaligus Moeder Superior dari Konggregasi Suster-suster St.Yosef dari Hati Kudus;  kongregasi susteran pertama yang didirikan di benua Australia. Maria juga menjadi biarawati asli  Australia pertama yang berkarya diluar benua demi melayani dunia pendidikan dan kaum miskin.  Pada akhir tahun 1867, telah terdapat sepuluh remaja putri Australia yang menggabungkan diri dalam Konggregasi Susteran ini. Biara mereka terletak di Grote Street, Adelaide.      

Moeder Maria beserta para biarawati St.Yoseph mulai mengelola sekolah asrama di Penola yang terbuka bagi siapa saja tanpa membedakan antara mereka yang mampu dan yang tidak mampu. Sekolah Maria menawarkan kepada para murid kesempatan untuk belajar ketrampilan-ketrampilan dasar kerja dan iman Katolik di samping pendidikan sekolah, dengan harapan kelak murid-murid dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Suster-suster St.Yoseph melayani juga anak-anak yatim piatu, anak-anak terlantar, kaum lanjut usia, mereka yang dipenjara, mereka yang sakit tanpa harapan hidup, panti asuhan dan panti jompo.

Uskup James Quinn dari Queensland mengundang Suster-suster St Yosef untuk berkarya di keuskupannya juga. Maka, pada tahun 1869, Maria dan sekelompok suster meninggalkan Adelaide dan berangkat ke Brisbane. Kongregasi ini berkembang pesat, pada tahun 1871, mereka telah memiliki 130 suster yang berkarya di lebih dari 40 sekolah dan lembaga-lembaga amal kasih di seluruh Australia Selatan dan Queensland.

 

Cobaan;  Ekskomunikasi dan Pengusiran

Uskup Adelaide, Mgr.Sheil, Kondisi kesehatannya sangat buruk dan berakibat pada krisis kepemimpinan di Keuskupannya. Terjadi pertengkaran diantara para klerus yang membuat umat menjadi terpecah-belah. Pater Woods bersilang pendapat dengan beberapa klerus tentang pendidikan. Mereka menganggap pater Woods tak mampu mengelola sekolah dalam Keuskupan Adelaide. Para imam yang tak puas ini mengadu kepada Uskup Sheil.  Mereka juga menganggap cara hidup para suster sebagai kurang pantas bagi kaum religius. Pada umumnya para suster St.Joseph hidup sebagaimana kaum miskin hidup. Mereka turut mengalami suka duka hidup kaum miskin sementara mengajar anak-anak.  Yang lain kurang senang melihat para suster St.Joseph mengemis di jalan-jalan demi menopang hidup mereka. 

Uskup Sheil memerintahkan suatu komisi untuk menyelidiki kehidupan para suster. Sebagai hasil, komisi merekomendasikan untuk mengubah regula dengan menempatkan masing-masing biara di bawah wewenang imam setempat. Ini bertentangan dengan apa yang diperjuangkan Suster Maria selama ini. Maria berupaya menjelaskan gagasannya kepada Uskup, namun hasilnya adalah hukuman Ekskomunikasi atas dirinya pada bulan September 1871.  Uskup Sheil beranggapan bahwa “Maria McKillop telah mendorong para suster untuk membangkang dan tidak taat pada uskup.”

Walaupun Konggregassi Suster St.Joseph tidak dibubarkan, namun sebagian besar sekolah asuhannya ditutup. Suster Mary dilarang berhubungan dengan siapapun di Gereja. Namun selama 19 minggu masa ekskomunikasi ini, dua orang imam Jesuit, Hinteroecker SJ, Tappeiner SJ secara diam-diam tetap memberi moeder Maria topangan dan dukungan rohani.  Ekskomunikasi ini berakhir ketika menjelang ajalnya, uskup Sheil sadar akan situasi yang sebenarnya dan mencabut hukuman ekskomunikasi atas Suster Maria McKillop.

Setelah  segala  peristiwa  sulit  ini,  Maria  berupaya  untuk mendapatkan persetujuan  resmi  atas  Konggregasi Suster St.Joseph dari  Vatikan.  Ia lalu berangkat ke Roma  pada  bulan  Maret  1873.  Maria  bertemu  dengan  Paus  Pius IX  yang  segera mengenalinya sebagai seorang suster yang pernah diekskomunikasi atas karya kerasulannnya. Bapa Suci memberkatinya dan  menyemangati  Maria  dalam karya dan  misi selanjutnya.

Bulan  Desember 1874, Maria  tiba  kembali  di  Australia  bersama 15 postulan dari Irlandia  dan  surat  persetujuan dari  Bapa Suci atas konggregasi dan struktur regula yang telah ditetapkan Maria. Regula tersebut menyatakan bahwa Kongregasi  Suster St.Joseph dipimpin  oleh  seorang  superior  Jenderal  dan  dewannya sendiri serta tidak berada dibawah otoritas keuskupan setempat.  Dalam  kapitel  general  yang  diadakan  pada  bulan  Maret 1875, Suster Maria  dengan  suara  bulat  dipilih  sebagai  Superior  Jenderal. 

Namun Uskup Queenland, Mgr. James Quinn, berkeberatan dengan keputusan dari Tahta Suci tersebut. Ia mengungkapkan penolakannya apabila suster-suster  yang bekerja di wilayah keuskupannya bernaung  di  bawah otoritas  pusat kongregasi.  Ia menginginkan agar para suster harus berada di bawah otoritas keuskupan. Uskup Mattew Quinn dari Bathrust juga menghendaki hal yang sama. Sebagai akibatnya semua suster St.Joseph harus pindah dari Queensland dan Bathrust. Uskup Reynolds dari Adelaide (Australia Selatan) di mana biara pusat Konggregasi Susteran St.Joseph berada juga melayangkan surat pengusiran terhadap Maria dari keuskupannya.

Maria lalu meninggalkan Adelaide menuju Sydney.  Di sana ia disambut baik oleh uskup Agung Vaughan. Maria melanjutkan karyanya dari Sydney dan berupaya semaksimal mungkin memberikan dukungan kepada suster-susternya di Australia Selatan. Pada tahun 1883, Uskup Agung Vaughan wafat dan digantikan Uskup Agung Moran. Pada tahun 1885, Pleno Dewan Uskup Australia menyampaikan rekomendasi ke Tahta Suci agar suster-suster St.Joseph hendaknya tunduk di bawah uskup setempat di mana mereka berkarya.  Sebaliknya, suster Maria McKillop atas nama suster-suster St.Joseph juga mengajukan petisi ke Roma memohon kelangsungan pemerintahan pusat bagi kongregasi mereka.  

Pada tahun 1887, terbit keputusan Tahta Suci yang memerintahkan dihapuskannya dekrit dari Dewan Uskup Australia itu. Selanjutnya pada tanggal 14 Juli 1888 Paus Leo XIII memaklumkan Konggregasi Susteran St.Joseph dari Hati Kudus sebagai suatu Kongregasi Kanonik dengan biara pusat di Sydney. Tahta Suci kemudian menunjuk Suster Bernard sebagai Superior Jenderal Konggregasi Susteran tersebut dengan masa jabatan selama sepuluh tahun.   

 

Wafat, Beatifikasi dan Kanonisasi

Pada tahun 1899, Moeder Bernard wafat;  Maria dipilih kembali secara bulat sebagai Moeder Superior Jenderal. Kesehatannya mengalami kemunduran dan pada tahun 1901 ia terserang stroke yang menyebabkan bagian kanan seluruh tubuhnya lumpuh. Sejak itu ia harus mengandalkan kursi roda untuk bergerak. Meski demikian, pikiran dan perkataannya senantiasa terang dan jelas seperti sediakala. Kendati cacat fisiknya, para suster tetap memilihnya kembali sebagai superior general pada tahun 1905. Posisi ini diembannya sampai akhir hayatnya.

Pada tanggal 8 Agustus 1909, Maria Mackillop tutup usia. Ia meninggalkan hiruk-pikik dunia ini untuk menerima ganjaran abadinya dalam Kerajaan Surga.  Saat tutup usia, karya kerasulannya telah menghasilkan 750 orang biarawati, 106 biara, 12 Lembaga Sosial yang menaungi lebih dari 1000 orang miskin dan anak-anak terlantar  serta 117 sekolah.

Pada tanggal 19 Januari 1995 Suster Maria dari salib dibeatifikasi oleh Paus Santo Yohanes Paulus II. Lima tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 19 Februari 2010, Paus Benediktus XVI memaklumkan kanonisasi  beata Maria dari salib.  Santa Maria Mackillop merupakan orang kudus pertama yang berasal dari Australia.

 

 


Arti nama

Maria  = Versi Latin untuk nama Yunani Μαριαμ (Mariam) dan Μαρια (Maria). Ejaan Yunani ini adalah terjemahan yang digunakan dalam Kitab Perjanjian Baru untuk nama Ibrani : מִרְיָם (Miryam).
Dalam Kitab Suci, nama ini pertama kali di temukan pada kitab Keluaran 15:20 (nama saudari Musa dan Harun).

Arti nama "Maria" tidak diketahui secara pasti.
Ada beberapa teori yang menyebutkan nama ini berarti : "Pahit, Pedih, Lautan kepedihan, Lautan Kesedihan", dan  "pemberontakan".
Teori lain menyebutkan nama ini berasal dari kata Mesir Kuno : "mr" (cinta) atau:  "mry" (kekasih, yang dicintai).

Variasi Nama

Marie (German), Mari, Marie (Swedish), Mari, Marie (Norwegian), Mari, Marie (Danish), Marjo, Marja (Dutch), Maleah, Mariah, Marie, Mary (English), Maaria, Marja, Marjo (Finnish), Miren (Basque), Mariya, Marya (Russian), Mariya (Bulgarian), Mariya (Ukrainian), Mariam (Biblical Greek), Mariella, Marietta, Mimi (Italian), Mariazinha (Portuguese), Mariona, Ona (Catalan), Maja, Mareike, Mariele, Marita, Meike, Mia, Mitzi, Ria (German), Maja, Majken, Mia, My (Swedish), Maiken, Maja, Mia (Norwegian), Maiken, Maja, Majken, Mia (Danish), Jet, Jette, Maaike, Marieke, Mariëlle, Mariëtte, Marijke, Marike, Mariska, Marita, Meike, Mia, Mieke, Miep, Mies, Ria (Dutch), Maike, Mareike (Frisian), Marietta, Marika (Greek), Maja, Marika, Maryla, Marzena (Polish), Mimi (English), Malle, Molle (Medieval English), Maarika, Maija, Mari, Marika, Marita, Maritta, Marjatta, Marjukka, Marjut (Finnish), Maia (Basque), Manya, Masha (Russian), Marietjie (Afrikaans), Mariam, Maryam (Arabic), Mariam (Armenian), Maryia (Belarusian), Mary, Miriam (Biblical), Miriam (Biblical Hebrew), Mari (Breton), Marija, Maja, Mara, Mare, Marica, Marijeta, Maša, Mojca (Croatian), Marie, Madlenka, Maja, Marika, Máša (Czech), Maarja, Mari, Mirjam, Maarika, Mare, Marika (Estonian), Marie, Myriam, Manon, Marianne, Marielle, Mariette, Marion, Marise (French), María, Maruxa (Galician), Mariam, Mariami, Meri, Marika (Georgian), Maryamu (Hausa), Malia, Mele (Hawaiian), Miriam (Hebrew), Mariamne (History), Mária, Mara, Mari, Marica, Marietta, Marika, Mariska (Hungarian), María, Mæja (Icelandic), Máire, Maura, Moira, Mairenn, Máirín, Mallaidh, Maureen, Maurine, Moyra (Irish), Marija (Latvian), Marija (Lithuanian), Marija, Maja, Mare (Macedonian), Moirrey, Voirrey (Manx), Mere (Maori), Maryam (Persian), Márjá (Sami), Màiri, Maura, Moira, Moyra (Scottish), Marija, Maja, Mara, Marica (Serbian), Mária, Maja, Marika (Slovak), Marija, Mirjam, Maja, Mare, Marica, Maša, Mojca (Slovene), Marja (Sorbian), María, Marita (Spanish), Maritza (Spanish (Latin American)), Meryem (Turkish), Maryam (Urdu), Meryem (Uyghur), Mair, Mairwen, Mari (Welsh), Mirele (Yiddish)

Wartakan kisah ini!


Pilih Topik

Login

or