Santo Vinsensius Maria Strambi lahir pada tanggal 1 Januari 1745 dari pasangan Giuseppe (yoseph) Strambi dan Elenora Strambi. Ia adalah anak bungsu dari empat orang bersaudara, namun tiga orang kakaknya meninggal saat masih kecil. Kedua orangtuanya adalah pasangan suami – istri Katolik yang taat dan saleh. Ayahnya adalah seorang apoteker yang dermawan dan ibunya dikenal karena kesucian hidupnya.
Sejak kecil Vinsensius sudah tertarik pada cara hidup religius sebagai biarawan. Karena itu kedua orangtuanya lalu menyekolahkan dia di Seminari keuskupan setempat. Di sana ia belajar Filsafat dan Teologi di bawah bimbingan imam-imam Fransiskan dan Dominikan. Namun karena fisiknya yang terlalu lemah, ia ditolak saat melamar ke biara Fransiskan dan biara Vincentian. Vinsesnsius tidak berputus-asa. Semangat nya untuk melayani Tuhan sebagai seorang imam tidaklah padam. Ia berangkat ke kota Roma untuk melanjutkan studi teologinya dan diterima masuk biara Dominikan di Viterbo.
Sebelum ditahbiskan menjadi seorang imam Dominikan, Vinsensius mengikuti retret di sebuah rumah biara Passionis di bawah bimbingan Santo Paulus dari Salib, pendiri Konggregasi Pasionis. Terpengaruh oleh kesalehan Santo Paulus dari Salib, Vinsensius segera memutuskan untuk menjadi anggota dari konggregasi yang baru didirikan itu.
Meskipun keluarganya sangat menentang, Vinsensius tidak goyah. Ia berdoa agar Tuhan dapat melembutkan hati ayahnya agar mau mengizinkan dia menjalani hidup imamatnya sebagai seorang biarawan Passionis. Kesabaran, ketulusan dan ketekunan doanya tidak sia-sia. Tuhan mengabulkan doanya dengan cara memanggil kembali ayahnya menghadap takhta Allah. Ayahnya meninggal dunia dalam damai, dan dengan itu Vinsensius dapat dengan leluasa mengikuti panggilan luhur Allah. Pada bulan September 1768, dan setahun kemudian ia mengucapkan kaulnya yang pertama sebagai biarawan Passionis.
Ternyata sebagai seorang imam, Vinsensius mempunyai bakat istimewa. Dengan mudah ia dapat bergaul dengan umatnya terutama kaum muda. Sifatnya yang sabar, lemah-lembut dan simpatik. Di dalam konggregasinya, ia diserahi beberapa tugas penting, antara lain menulis riwayat hidup Santo Paulus dari Salib, pendiri konggregasi Passionis. Kotbah-kotbah dan tulisan-tulisan rohaninya bergema hingga ke Roma.
Dalam sidang para Kardinal pada tahun 1800, pencalonannya sebagai Uskup disetujui. Oleh karena itu Paus Pius VII (1800-1823) mengangkat dia menjadi Uskup Tolentino dan Macerata. Sebagai Uskup ia dengan giat membereskan administrasi dan organisasi keuskupan sambil menggalakkan pembinaan rohani umatnya. Tetapi kesetiaannya pada Paus menimbulkan pertentangan dengan Kaisar Napoleon I, yang menguasai sebagian besar Italia pada awal abad 19. Oleh karena itu, Vinsensius dikucilkan dari keuskupannya pada tahun 1808. Tahun 1813 ia baru dapat kembali ke keuskupan setelah kejatuhan Napoleon.
Sembilan tahun berikutnya, Paus Leo XII (1823-1829) mengizinkan Vinsensius untuk meletakkan jabatannya sebagai Uskup dan mengundang dia untuk tinggal bersamanya di istana kePausan sebagai penasehat Paus. Vinsensius melayani Paus dalam kedudukan sebagai penasehat sampai hari kematiannya tepat pada ulang tahunnya 1 Januari 1824.
Dari bahasa Latin "vincere" yg berarti "Menaklukan"
Vincent (English), Bikendi (Basque), Vicenç, Vicent (Catalan), Vincenc, Cenek (Czech), Vinzent, Vinzenz (German), Vince, Bence (Hungarian), Uinseann (Irish), Vincenzo, Enzo, Vincente (Italian), Vincentius (Late Roman), Vincentas (Lithuanian), Wincenty (Polish), Vicente (Portuguese), Vikenti (Russian), Vikentije (Serbian), Vincenc, Vinko (Slovene), Vicente (Spanish)