Beato Qerim Sadiku lahir di Vusanje, Montenegro, pada tanggal 12 Februari 1919. Ia adalah seorang berkebangsaan Albania yang nasionalis dan antikomunis. Diawal Perang Dunia Kedua, Qerim adalah seorang perwira berpangkat Letnan dalam Pasukan Gendarmerie Kerajaan Albania yang saat itu dipimpin oleh Raja Zog I.
Walau memakai nama Muslim, Qerim Sadiku (Karim Sadiku atau Kareem Sadiku) adalah seorang Katolik yang taat. Ia dikenang sebagai seorang yang aktif menghadiri acara-acara gereja. Didalam Gereja ia selalu terlihat tenang dan khusuk. Ia juga sering berziarah bersama istrinya Marije Vata, ke Gereja Santo Anthonius (Sebuah Gereja tua di Lezhë Albania yang dibangun pada abad ke-13 dan menjadi tempat Perziarahan populer bagi umat Katolik Albania).
Qerim Sadiku ditangkap oleh Tentara Komunis pada tanggal 3 Desember 1945 dan dimasukkan ke penjara Shkodrë atasa tuduhan: Menjadi Anggota Albanian Union (Sebuah organisasi yang dianggap oleh Pemerintah Komunis sebagai "Fasis"), memboikot Pemilu dan ikut membagikan selebaran anti pemilu. Ia menjalani sidang dan dijatuhi hukuman mati pada tanggal 22 Februari 1946.
Pada tanggal 4 Maret 1946, tepat jam 6:00 pagi hari, 8 orang Katolik dihukum mati ditempat pembuangan sampah dekat pemakaman diluar kota Shkodrë. Para pahlawan iman yang tewas di hari itu adalah:
Saat ditemukan, jenasah 8 martir ini tampak terbaring dengan saling berpegangan tangan.
Qerim Sadiku bersama Giovanni Fausti, Daniel Dajani, Gjon Shllaku, Mark Cuni dan Gjelosh Lulashi dibeatifikasi bersama para Martir Albania oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 November 2016.
Qerim : Dermawan, Mulia (Arabic)
Kerim (Turkish), Karim (Arabic), Kareem (English)
Bentuk Feminim :
Karima (Arabic), Kerima, Keriman (Turkish)