Santo Paus Innosensius I adalah paus kita yang ke-40. Menurut catatan dalam Liber Pontificalis, ia adalah seorang asli Italia yang berasal dari kota Albano Laziale, sebuah wilayah dekat kota Roma (sampai sekarang kota ini masih bernama Albano Laziale di Lazio – Roma). Ia terpilih menjadi Paus setelah wafatnya Paus Anastasius pada tanggal 19 Desember 401. Masa kepausannya berlangsung sejak 22 Desember 401 sampai hari kematiannya tanggal 12 Maret 417.
Paus Innosensius memimpin umat Allah dimasa yang penuh pergolakan. Dari Utara, bangsa Goth dibawah pimpinan panglima Alarik mengobrak-abrik wilayah kerajaan Romawi. Mereka membunuh para penduduk, menjarah dan membumi-hanguskan kota-kota yang mereka lewati. Kota Roma dua kali diserbu oleh Alarik dan pasukannya. Gereja-gereja dijarah, gedung-gedung dibakar dan para penduduk dibunuh. Menghadapi malapetaka ini, Paus Innosensius senantiasa berupaya untuk berada ditengah umatnya, menguatkan hati dan meringankan beban penderitaan mereka.
Ditengah keadaan yang kacau-balau ini, Paus harus mengatasi bahaya perpecahan dalam Gereja akibat merebaknya ajaran sesat Pelagianisme. Ajaran bidaah ini menyangkal adanya rahmat untuk mencapai keselamatan kekal yang jelas bertentangan dengan ajaran gereja. Dua kali ia mengadakan konsili untuk membendung pengaruh ajaran sesat ini.
Belum lagi tuntas masalah ajaran sesat, sebuah berita menyedihkan datang dari Konstantinopel. Uskup Agung konstantinopel, Santo Yohanes Krisostomus yang kudus dan saleh, ditangkap pasukan kerajaan dan dibuang dari keuskupannya atas perintah Kaisar Arcadius dan Ratu Eudoxia. Paus Innosensius I mengutuk keras tindakan semena-mena dari Kaisar Romawi Timur tersebut. Paus lalu mengutus sebuah Delegasi Kepausan ke Konstantinopel demi memperjuangkan nasib Uskup Agung Yohanes. Delegasi ini dipimpin oleh Uskup Brescia yang bernama Santo Gaudensius. Dalam perjalanan, Uskup Gaudensius dan para anggota delegasi dihadang oleh pendukung kaisar dan dipaksa untuk kembali ke Italia. Kapal mereka diserang dan karam di dekat Lampsacus, Yunani. Beruntung seluruh anggota delegasi bisa diselamatkan dan berhasil pulang ke Italia.
Paus Innosensius tutup usia pada tanggal 12 Maret 417. Tradisi menyebutkan ia meninggal sebagai seorang martir meskipun tidak ada catatan yang mendukung tradisi ini. Sejak abad ke-13 sampai abad 20, pestanya diperingati pada setiap tanggal 28 Juli. Saat ini dirayakan pada setiap tanggal 12 Maret.(qq)
Berasal dari nama Latin : Innocentius yang berarti : "Tidak bersalah", "Tidak Berdosa"