Santo Heribertus dari Cologne (Heribertus dari Köln) lahir di kota Worms, Jerman pada tahun 970. Ayahnya adalah seorang bangsawan kota Worms bernama Hugo. Saat masih kecil Heribertus dititipkan ayahnya kepada Abbas Gorsse, pemimpin Biara Benediktin di Lorraine untuk dididik sesuai dengan cara hidup Kristiani. Pendidikan dan cara hidup di biara itu berhasil menanamkan dalam batinnya hasrat yang kuat untuk menjalani hidup membiara. Namun cita-citanya itu tidak direstui oleh ayah dan sanak keluarganya. Heribertus segera dipanggil pulang ke Istana Worms agar tidak lagi terpengaruh oleh cara hidup membiara.
Namun rencana Tuhan atas dirinya tak terselami manusia. Meskipun orangtuanya berusaha keras menghindarkan dia dari cita-cita hidup membiara itu, ia tetap menunjukkan kesalehan hidup yang mengagumkan. Melihat cara hidupnya itu, keluarganya akhirnya mengalah dan merelakan Heribertus untuk menjadi seorang biarawan benediktin. Ia kemudian ditabhiskan menjadi imam. Oleh Raja Otto III, Heribertus diangkat menjadi penasehat pribadi baik dalam kehidupan politik maupun kehidupan rohani. Prestasinya terus meningkat dengan pengangkatannya sebagai Vikaris Jendral Keuskupan Köln, lalu diangkat menjadi Uskup Agung Köln.
Heribertus memanfaatkan kedudukannya sebagai imam, uskup agung dan penasehat pribadi raja untuk menunjukkan cinta kasih Allah kepada orang banyak. Bersama Raja Otto III, ia mendirikan gereja dan biara di kota Deutss, didekat kota Rhein, atas tanggungan kerajaan. Ia dengan giat merawat orang-orang sakit dan memperhatikan nasib para kaum miskin. Sebagian besar pendapatannya dibagi baik untuk kepentingan Gereja maupun untuk kepentingan aksi-aksi sosial itu. Ia sendiri hidup dari sisa-sisa uang yang diterimanya dari raja. Kepada imam-imamnya yang mengalami kesulitan keuangan, ia mendermakan juga sebagian dari pendapatannya.
Sekali peristiwa, Uskup Heribertus menemani Otto III ke Italia untuk sesuatu urusan politik. Tak terduga-duga, Otto III meninggal seketika karena keracunan. Dalam kebingungan dan kesedihan, ia membawa pulang jenazah Otto III ke Aachen, Jerman dan menguburkannya secara terhormat. Peristiwa ini menimbulkan pertentangan hebat antara dia dan Pangeran Heinrich II. Uskup Heribertus dituduh sengaja meracuni Otto III dengan maksud untuk mengambil alih kekuasaan sebagai raja. Ketegangan ini baru mereda ketika Pangeran Heinrich dilantik menjadi raja menggantikan ayahnya.
Tanpa menaruh dendam kepada Heinrich, Heribertus dengan senang hati melepaskan tugasnya sebagai penasehat raja dan mulai memusatkan perhatiannya kepada kehidupan rohaninya dan pelayanan umat. Ia mulai lebih banyak berdoa dan melakukan silih. Dalam kotbah-kotbahnya ia menghimbau agar umat bertobat dan percaya kepada kerahiman Allah. Kepada imam-imamnya, ia mengadakan kunjungan-kunjungan pastoral dan menggalakkan pembinaan rohani untuk meneguhkan mereka dalam panggilan dan karyanya.
Uskup Heribertus dikenal sebagai seorang uskup yang saleh dan sayang pada umatnya. Ia sudah dihormati sebagai seorang kudus bahkan pada saat ia masih hidup. Ia juga dikenal sebagai seorang pembuat mujizat. Salah satu mujzatnya yang paling terkenal adalah pada saat bencana kekeringan terjadi di keuskupannya. Bapa uskup Heribertus mempersembahkan misa khusus dan memohon agar bencana kekeringan ini dapat segera berakhir. Hujanpun turun dengan sangat lebatnya hanya beberapa saat setelah misa selesai.
Santo Heribertus tutup usia pada tahun 1021 karena serangan penyakit. Awalnya Jenazah Uskup Agung ini disimpan di gereja biara Benediktin yang dibangunnya di Deutz. Kini disimpan dalam sebuah wadah emas di gereja Paroki St.Heribert di Köln Jerman.
Berasal dari Bahasa Jerman kuno : "Hari" yang berarti “Tentara" dan "beraht" yang berarti : "terang".
Herbert (English), Heribert (German), Haribert (Ancient Germanic), Herberto, Heriberto, Eriberto (Portuguese), Herberto, Heriberto (Spanish)
Bentuk Pendek : Bert, Bertie, Herb, Herbie (English)
Bentuk Feminim : Bertina (English)