Pada abad kelima, suatu biara Benediktin yang besar didirikan di pulau Lerin di French Riviera di pesisir Selatan Perancis. Biara itu disebut Biara Lerins (sekarang dikenal sebagai Île de Saint-Honorat / Biara Santo Honoratius). Biara ini penuh dengan biarawan kudus. Pada abad kedelapan, komunitas Lerins terdiri dari para biarawan, novisiat, pelajar dan para pemuda yang tertarik untuk menjadi biarawan. Seluruhnya berjumlah lebih dari limaratus orang.
Sekitar tahun 732, Abbas Porkarius mendapat semacam wahyu atau nubuat. Tak lama lagi biara akan diserang oleh para penyerang barbar. Abbas Porkarius menaikkan segenap murid dan tiga puluh enam biarawan yang lebih muda dalam kapal. Lalu ia menyuruh mereka segera berlayar agar selamat.
Karena tak ada lagi kapal yang tersisa, Porkarius mengumpulkan semua anggota komunitas yang masih tersisa sekelilingnya. Tak seorang pun mengeluh karena tertinggal. Sebaliknya, mereka berdoa bersama memohon kekuatan. Mereka memohon kepada Tuhan karunia untuk mengampuni musuh mereka.
Segera kaum Saracens dari Spanyol atau dari Afrika Utara mendaratkan kapal-kapal mereka dan menyerang para biarawan, seperti yang telah dinubuatkan sang abbas. Para biarawan berdoa dan saling menguatkan satu sama lain agar dapat dengan gagah berani menanggung derita dan mati demi Kristus. Para penyerang menyerbu dan membantai semua kurbannya terkecuali empat orang yang mereka tawan sebagai budak. Santo Porkarius dan para biarawan Bendiktin di Lerins wafat sebagai martir yang gagah berani bagi Yesus.