Karya Missionaris di Natal Rio Grande do Norte, Brasil dimulai pada tanggal 25 Desember 1597 ketika missionaris Jesuit dan Fransiskan tiba di wilayah yang saat itu dikuasai Kerajaan Portugis. Dalam beberapa tahun karya missionaris berkembang dengan pesat. Bangsa pribumi Amerika dengan mudah menerima pewartaan iman oleh para misionaris berkebangsaan Portugis yang terkenal ramah dan rendah hati. Mereka berbondong-bondong datang dan minta dibabtis menjadi anggota Gereja Kudus.
Namun pada tahun 1630, Natal Rio Grande do Norte diserang dan dikuasai oleh Belanda. Pendudukan bangsa Calvinist Belanda di wilayah ini adalah mimpi buruk bagi karya missionaris dan umat Katholik. Pemerintah Kolonial Belanda menjalankan kebijakan anti Gereja Katolik dan kaum fanatik Calvinis secara sistematis menganiaya umat Katholik.
Pada hari Minggu 16 Juli 1645 di Cunhau, Natal, Pater Andre de Soveral, seorang imam Jesuit bersama 69 umat Katolik tengah berkumpul di Kapela Santa Maria untuk merayakan misa kudus. Sebelum misa mulai, tiba-tiba muncul sekelompok tentara Belanda dan mulai membantai umat Katolik dalam Kapela tersebut. Santo Andre de Soveral,SJ, Santo Domingos Carvalho dan puluhan umat Katholik tewas dalam pembantaian ini.
Tanggal 3 Oktober 1645, sekelompok tentara Belanda bersama sekitar 200 orang suku Indian bersenjata, menyerang umat Katolik yang tengah beribadah. 28 orang tewas dalam pembantaian ini. Diantaranya; Santo Estêvão Machado de Miranda yang tewas bersama dua orang putrinya dan Santo João Martins yang tewas bersama enam orang teman yang namanya tidak tercatat. Santo Manuel Rodrigues de Moura juga terbunuh bersama isterinya, dan Santo Mateus Moreira, seorang katekis awam dan pemimpin umat setempat, sesaat sebelum tewas ditembak masih berseru dengan suara lantang : "Terpujilah Sakramen Mahakudus".
Penganiayaan umat Allah di Brazil baru berakhir setelah Belanda ditaklukkan Portugis dalam perang Guararapes (The Second Battle of Guararapes) yang mengakhiri kekuasaan Belanda di Wilayah Amerika Selatan.
Proses kanonisasi para Martir Kristus ini dimulai pada tanggal 6 Juni 1989 setelah Congregatio de Causis Sanctorum (Kongregasi bagi Penyebab Penganugerahan Gelar Santo-Santa) resmi mengeluarkan "Nihil Obstat" dan memaklumkan para Martir Natal / Para Martir Brazil sebagai Servant of God (Hamba Allah).
Pada tanggal 10 November 1998. Paus Yohanes Paulus II memaklumkan bahwa para Marir Natal telah dibunuh "In Odium Fidei" (karena kebencian akan iman) dan menyetujui proses beatifikasi mereka. Dua tahun kemudian paus memimpin misa beatifikasi para Martir Natal di Basilika Santo Petrus Roma pada tanggal 5 Maret 2000.
Para Pahlawan ini dikanonisasi oleh Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus Roma pada tanggal 15 Oktober 2017 dan Pesta bersama dirayakan pada setiap tanggal 3 Oktober.
Berikut daftar nama Para Martir Natal :