Santa Maria Bertilla Boscardin lahir pada tahun 1888 dan dipermandikan dengan nama Anna Fransisca. Ayahnya, Angelo Boscardin, adalah seorang pemabuk dan peminum kelas berat, sedang dia sendiri pun adalah seorang anak yang lamban berpikir atau bodoh. Namun ia taat berdoa, tenang, penuh kelembutan dan sangat saleh.
Ketika bersekolah, ia menjadi anak yang rajin namun sangat lamban dalam menerima pelajaran sehingga teman-temannya memanggilnya dengan sebagai "Anna dell'oca" atau “Anna si angsa”. Semenjak masih kecil ia sudah bercita-cita untuk menjadi seorang biarawati. Oleh karena itu ketika berumur 13 tahun, ia berjanji kepada Tuhan untuk menjaga kemurniannya. Ia mengucapkan kaul pribadinya untuk tetap hidup suci.
Setelah ditolak oleh beberapa biara karena kebodohannya, ia akhirnya diterima di biara suster “Dorothean” di Vicenza pada tahun 1904. Masa novisiatnya dijalani dengan bekerja sebagai juru masak bagi para pasien di rumah sakit Treviso. Saat mengucapkan kaul kekalnya, ia mengganti namanya dengan Maria Bertilla. Saat itu kepada pimpinan biaranya ia berkata : "Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya seorang yang malang, Seekor angsa. Ajarilah saya. Saya ingin menjadi seorang santa." Setelah menjadi suster, Ia kembali ditugaskan untuk bekerja di rumah sakit Treviso. Kali ini sebagai pemelihara anak-anak yang menderita sakit Difteri.
Suster Maria Bertilla adalah seorang yang sangat-sangat sederhana. Ia tidak menunjukkan suatu keistimewaan yang luar biasa. Ia hanya selalu melaksanakan tugasnya dengan penuh pengadian dan tanggung-jawab, serta secara diam-diam ia menjalani laku spiritual dan kehidupan rohani yang sangat mendalam.
Saat perang Dunia I meletus, kota Treviso dibom oleh tentara-tentara Jerman. Maria Bertilla dengan tekun merawat serdadu-serdadu yang luka. Rumah sakitnya untuk sementara dipindahkannya ke Viggiu, dekat Commo. Kemudian setelah gencatan senjata, ia baru kembali lagi ke Treviso. Pengabdiannya yang tulus pada tugasnya di rumah sakit membuat ia disukai oleh banyak orang. Pihak berwenang di rumah sakit tersebut sangat menghargai kerja keras suster yang rendah hati ini. Mereka menghormatinya dan sangat berterimakasih kepadanya. Namun, hal ini membuat atasannya dalam biara menjadi iri hati. Suster Bertilla ia pindahkan untuk bekerja di tempat cuci. Selama empat bulan suster Maria Bertilla bekerja di tempat cuci sampai ia dipindahkan kembali ke rumah sakit atas perintah superior biaranya. Kali ini ia ditugaskan untuk merawat anak-anak di bangsal isolasi.
Maria Bertilla wafat dengan tenang di Treviso pada tanggal 20 Oktober 1922. Ia dibeatifikasi tanggal 8 Juni 1952 oleh Paus Pius XII dan dikanonisasi pada tanggal 11 Mei 1961 oleh Paus Yohanes XXIII.