Santo Menas adalah seorang martir Kristus dari Mesir Afrika Utara. Awalnya ia dikenal sebagai seorang pengendara Unta. Ia kemudian masuk dinas militer Romawi dan ditugaskan di wilayah Phrygia (sekarang wilayah Turki). Saat Kaisar Firmilianus mulai menganiaya orang Kristen, Menas meninggalkan dinas militer karena tidak ingin menangkap dan menyiksa saudara-saudaranya orang Kristen dan demi keselamatan jiwanya. Menas melarikan diri ke pegunungan dan hidup sebagai seorang pertapa.
Selama mengungsi dipegunungan, imannya semakin bertumbuh dan mantap serta siap untuk menjadi pengikut Kristus yang sejati. Menas kemudian mulai berani mewartakan imannya. Saat orang-orang Romawi kafir di kota Cotyaes Phrygia menyelenggarakan festival bagi para dewa-dewi mereka, Menas muncul dan berkhotbah dalam acara tersebut. Prefek (walikota) Romawi di daerah itu, Pyrrhus, segera memerintahkan agar menangkap dan menyiksanya sampai ia tewas dengan kepala terpenggal.
Makamnya Mesir menjadi sangat terkenal oleh mukjizat-mukjizat yang terjadi melalui perantaraannya. Sebuah Basilika yang indah pernah dibangun di atas makamnya, dan menjadi salah satu tempat perziarahan Kristen terbesar di Afrika Utara. Saat Afrika Utara jatuh ketangan bangsa muslim Arab, Basilika ini dihancurkan pada tahun 641. Reruntuhan Basilika dan makam Santo Menas ditemukan kembali pada tahun 1905 dalam sebuah expedisi arkeologi yang dipimpin oleh Mgr.C.M. Kaufmann dari Frankfurt.