Beato Lek Sirdani adalah seorang Imam praja dari Keuskupang Agung Shkodrë-Pult Albania. Ia lahir pada tanggal 1 Maret 1891 di Bogë, Shkodrë, Albania, dalam sebuah keluarga katolik yang saleh. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia saat ia masih kecil. Ia lalu diasuh oleh seorang bibinya dan seorang kerabat Muslim kemudian membiayai pendidikannya.
Bersama saudaranya Marin, Lek Sirdani masuk seminari menengah Keuskupan di Shkodrë. Marin kemudian menjadi seorang biarawan Fransiskan, sedangkan Leks melanjutkan studi Teologi ke Seminari Tinggi di Innsbruck Austria. Studinya selesai pada tahun 1916 dan ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 24 April 1916 di Austria. Leks lalu dipanggil kembali ke Albania untuk berkarya sebagai imam praja Keuskupan Agung Shkodrë-Pult, Albania.
Pada tanggal 26 Juli 1948, pada misa perayaan pesta santa Anna, dalam homilinya pater Lek Sirdani mengunakan bahasa kiasan untuk menguatkan umat yang hidup dalam penindasan rezim komunis Albania.
Mata-mata komunis mencatat kalimat tersebut dan keesokan harinya (27 Juli 1948) pater Leks langsung ditangkap. Ia ditahan di penjara Koplik dan disiksa dengan sangat mengerikan. Wajahnya dipukuli sampai tidak dapat dikenali lagi, tubuhnya disetrum, disulut besi membara, dan dikuliti hidup-hidup. Pada tanggal 29 Juli 1948 Lek Sirdani yang sudah sekarat dibuang ke tempat pembuangan limbah kamar mandi penjara dan dibiarkan mati lemas dalam genangan tinja dan air seni para narapidana.
Rakyat Albania menyambut Beatifikasi 38 Martir Albania
Beato Lek Sirdani dibeatifikasi bersama 38 Martir Albania pada tanggal 5 November 2016 oleh Paus Fransiskus. Pestanya dirayakan pada tanggal 29 Juli sesuai hari kematiannya; dan pada hari pesta bersama Para Martir Albania pada tanggal 5 November. (qq).
Sumber : KLek = Bentuk Pendek dari nama Aleksander
Aleksander = Berasal dari nama Yunani Αλεξανδρος (Alexandros) yang berarti : Pembela umat Manusia
Diturunkan dari kata αλεξω (alexo) : "membantu, membela" dan ανηρ (aner) : "Manusia, Orang" (genitive ανδρος).