Dionisius Agung atau Dionisius dari Alexandria adalah patriark Alexandria (Mesir) dan Paus gereja Koptik yang ke-14. Ia adalah murid dari Origenes, seorang Filsuf Kristen dan cendekiawan terhebat di abad ke-3. Karena kecerdasannya, Dionisius diangkat menjadi kepala sekolah Katekis di Alexandria, lalu dipilih menjadi Uskup agung Alexandria.
Pada tahun 250 selama penganiayaan dari Kaisar Decius, Dionisius mencoba menyelamatkan diri dari kota, tapi ia tertangkap dan dipenjarakan. Dia kemudian berhasil diselamatkan oleh orang-orang Kristen dan bersembunyi di padang gurun Libya sampai tahun 251.
Ketika terjadi perpecahan di Roma antara Paus Cornelius dan anti-paus Novitian, Uskup Dionisius bersama Uskup Kartago, santo Siprianus dan para uskup di Afrika Utara menyatakan dukungan mereka kepada Paus Cornelius.
Dionisius kembali harus mengungsi lagi ke padang gurun di Mareotis saat Kaisar Valerian melancarkan penganiayaan bagi umat Kritiani di tahun 257. Ia baru bisa kembali ke Alexandria setelah Kaisar Valerian meninggal di tahun 260.
Dionysius adalah seorang uskup yang lemah lembut dan penuh kasih. Ia begitu murah hati sampai ia pernah dikecam karena memberikan pengampunan dan menerima kembali orang-orang Kristen yang telah murtad selama masa penganiayaan.
Deion, Deon (African American), Denis (Croatian), Denis (Czech), Dennis (Dutch), Denis, Dennis, Den, Denny, Deon, Dion (English), Denis (French), Denis, Dennis (German), Dionysios (Greek), Dionysos (Greek Mythology), Dénes (Hungarian), Dionisio (Italian), Tenney (Medieval English), Dinis, Diniz, Dionísio (Portuguese), Denis, Dionisie (Romanian), Denis (Russian), Denis, Dionýz (Slovak), Denis (Slovene), Dionisio (Spanish), Denys (Ukrainian)
Bentuk Pendek : Dion (Ancient Greek)
Bentuk feminim : Denise (English), Denise (Dutch)