Karena ia dikatakan telah menjadi martir pada usia empat belas tahun pada masa penganiayaan kaisar Diocletianus, maka Pankrasius kemungkinan besar lahir sekitar tahun 289, di Phrygia Anatolia (Sekarang wilayah Turki)
Kedua orang tuanya adalah warga negara Romawi. Ibunya meninggal saat melahirkan saudarinya Cyriada, sementara Cleonius ayahnya meninggal ketika Pankrasius masih berusia delapan tahun. Pankrasius kemudian dipelihara oleh pamannya Dionysius. Mereka berdua pindah ke Roma dan tinggal di sebuah villa di Bukit Caelian. Mereka menjadi Kristen, dan Pankrasius adalah seorang kristen yang sangat bersemangat.
Selama penganiayaan orang Kristen oleh Diocletianus, sekitar tahun 303, Pankrasius ditangkap dan dibawa ke hadapan pihak berwenang untuk melakukan pengorbanan untuk dewa-dewa Romawi. Diocletianus yang terkesan dengan tekad dan perlawanan anak muda ini, berjanji kepadanya untuk memberikan kekayaan dan kekuasaan jika ia mengingkari iman kristennya. Namun Pankrasius menolak. Kaisar akhirnya memerintahkan agar ia segera dipenggal kepalanya. Hari kemartiran itu ialah pada tanggal 12 Mei 303.
Seorang Perwira Romawi bernama Ottavilla kemudian mengambil tubuh Pankrasius, menutupinya dengan balsam, dibungkus dalam linen yang berharga, dan dikuburkan dalam sebuah makam yang baru digali dalam Catacombe di Roma. Kepala Pankrasius ditempatkan dalam wadah relikwi yang masih ada hingga sekarang di Basilika Santo Pankrasius; Basilika yang dibangun pada tahun 514, sebuah gereja besar yang dibangun khusus untuk menghormatinya.
Pankrasius adalah seorang martir yang sangat populer pada masa Gereja perdana. Orang-orang mengaguminya oleh sebab ia begitu muda namun begitu berani.
Pada tahun 596, seorang misionaris terkenal, St Agustinus dari Canterbury, membawa iman Kristiani ke Inggris. Ia menamai gereja pertamanya dengan nama St Pankrasius.
Berasal dari kata Yunani Πανκρατιος (Pankratios) yang berarti "Berkuasa"
Pancratius, Pankratios (Ancient Greek), Pankraz (German), Pancrazio (Italian), Pankrati (Russian)