Richard adalah seorang Wales yang hidup pada abad keenambelas. Kala itu Ratu Elizabeth I memerintah Inggris dan Wales. Karena sebagian besar penduduk Wales masih merupakan pengikut Katolik yang setia, ratu dan para pejabatnya berusaha menindas serta membinasakan iman Katolik dengan peraturan-peraturan yang keji. Para imam dan umat yang setia kepada Bapa Suci dijebloskan ke dalam penjara. Kerapkali mereka disiksa aniaya dan dibunuh. Demikian juga Richard yang adalah seorang katekis yang saleh.
Segera saja ia menjadi seorang target dari kaki-tangan Ratu. Sekali ia tertangkap namun berhasil meloloskan diri dari penjara. Tapi sebulan kemudian tertangkap kembali.
“Engkau akan dibebaskan,” demikian dikatakan kepadanya, “Asalkan engkau menyangkal iman Katolik.”
Richard menolak mentah-mentah. Pada suatu hari minggu dengan tangan dan kaki dirantai Ia dibawa paksa ke sebuah bekas Gereja Katolik yang sudah dirubah menjadi Gereja Anglikan. Tetapi ia menganggu sepanjang khotbah pemimpin ibadat dengan membunyikan rantai-rantai belenggunya keras-keras. Dengan geram para pejabat memasungnya selama delapan jam; orang banyak datang untuk menganiaya dan mencemoohnya.
Sesudah itu, ia dibawa ke penjara dan disiksa terus-menerus. Orang-orang ratu memaksanya untuk memberikan daftar nama orang-orang Katolik lainnya, tetapi Richard menolak.
Di pengadilan, orang-orang dibayar untuk bersaksi dusta terhadapnya, seperti yang di kemudian hari diakui oleh salah seorang dari mereka. Orang-orang yang duduk di kursi juri berdusta begitu rupa dan meminta pada hakim agar Richard dijatuhi hukuman mati. Setelah hukuman mati dimaklumkan, isteri dan bayinya dihadapkan ke pengadilan.
“Jangan tiru suamimu,” demikian dikatakan kepada perempuan malang itu.
Namun, wanita yang gagah berani itu berseru lantang, “Kalian semua menjijikan. Jika kalian menghendaki lebih banyak darah, kalian dapat mencabut nyawaku bersama suamiku. Jika kalian memberikan lebih banyak uang kepada saksi-saksi kalian, mereka pasti akan menemukan sesuatu untuk mendakwaku juga.”
Ketika Richard menyongsong kematiannya, ia berseru dalam kepiluan hati, “Allah yang Mahakudus, apakah ini?” Salah seorang pejabat dengan mengejek menjawab, “Hukuman mati dari yang mulia ratu.”
“Yesus, kasihanilah aku!” seru sang Martir. Lalu, ia pun wafat dipancung. Puisi-puisi religius yang indah yang ditulis Richard semasa ia berada dalam penjara masih disimpan hingga kini. Dalam surat-surat itu ia memohon saudara-saudari sebangsa dari Wales untuk tetap setiap pada iman Katolik. Santo Richard Gwyn wafat dimartir pada tahun 1584.
Richard = Brave Power
Ricohard (Ancient Germanic) Ricard (Catalan), Rikard (Danish), Rikhard, Riku (Finnish), Richárd, Rikárd (Hungarian), Risteárd (Irish), Riccardo (Italian), Rihards (Latvian), Dicun, Hudde (Medieval English), Rikard (Norwegian), Ryszard (Polish), Ricardo (Portuguese), Rihard (Slovene), Ricardo, Rico (Spanish), Rikard (Swedish), Rhisiart (Welsh)
Bentuk Pendek : Dick, Rich, Richie, Rick, Rickey, Rickie, Ricky, Ricki, Ritchie (English)
Bentuk Feminim : Richelle, Richardine, Rikki (English), Ricarda (German)