Santo Kevin lahir pada tahun 498 di Leinster (sekarang bernama West Wicklow), Irlandia. Ayahnya bernama Coemlog dan ibunya bernama Coemell, mereka adalah orang yang baik dan saleh hidupnya. Menurut tradisi, ada suatu keajaiban terjadi saat hari kelahirannya, yaitu salju yang turun di saat kelahirannya langsung mencair begitu jatuh di sekitar rumahnya. Kevin dibaptis saat masih bayi oleh Santo Cronan. Saat pembaptisannya, Seorang malaikat menampakkan diri dan mengatakan kepada kedua orang tuanya agar ia diberi nama “Cóemgein”. Atas mujizat ini, Santo Cronan mengatakan, “Ini pastilah seorang malaikat Allah, dan sebagaimana ia diberi nama, maka demikianlah ia akan dipanggil.” Maka ia dibaptis dengan nama Cóemgein, atau Kevin dalam bahasa Inggris, yang artinya dia yang kelahirannya diberkati atau dia yang dilahirkan dengan baik. Menurut tradisi, Santo Kevin adalah orang pertama dalam sejarah yang menyandang nama Kevin.
Pada usia tujuh tahun, orang tuanya mengirimnya ke sebuah biara di Cornwall yang dikepalai oleh Santo Petroc. Selama lima tahun ia dibimbing oleh Santo Petroc. Tiga tahun berikutnya, sebelum menerima jubah kebiaraan, ia belajar Kitab Suci dengan bimbingan Dogain, Lochan, dan Enna (murid-murid Santo Petroc).
Suatu hari pada hari pertama dalam masa prapaskah, Kevin pergi ke hutan untuk berdoa dan bermatiraga. Di hutan tersebut ia berlutut dan merentangkan kedua tangannya untuk berdoa. Lalu datanglah seekor burung hitam yang hinggap di telapak tangannya lalu membuat sebuah sarang di atas tangannya tersebut. Agar tidak mengganggu burung dan sarangnya tersebut maka Santo Kevin memutuskan untuk tidak bergerak sama sekali. Selama masa prapaskah itu, ia tetap diam dan tidak bergerak dalam posisi tersebut. Secara ajaib ia diberi makan oleh burung hitam tersebut dengan buah beri dan kacang-kacangan. Pada akhir masa prapaskah, burung hitam tersebut pergi meninggalkan sarangnya dan Santo Kevin kembali ke biaranya untuk merayakan Paskah.
Santo Kevin belajar untuk menjadi seorang imam di Cell na Manach (Killnamanagh). Ia merupakan murid dari Santo Eonagh. Kemudian ia ditahbiskan menjadi seorang imam oleh Uskup Lugidius. Setelah menerima tahbisan imam tersebut, selama tujuh tahun ia memilih untuk hidup seorang diri sebagai seorang pertapa. Ia tinggal dan hidup di sebuah gua di Glendalough. Menurut legenda; gua tersebut ditunjukkan oleh seorang malaikat kepadanya. Gua purba dari jaman perunggu ini masih ada sampai hari ini dan dikenal dengan nama : St.Kevin's Bed. Ia hidup sangat dekat dengan alam sekitarnya. Bahkan tak jarang ia sering dikelilingi oleh binatang-binatang darat dan burung-burung.
Dalam kesendiriannya itu, ia banyak meluangkan waktu untuk berdoa dan melakukan banyak penyangkalan diri, seperti tidur di atas batu, memakai pakaian dari kulit binatang, dan hanya makan ikan dan sayur-sayuran. Santo Kevin sangat menjunjung tinggi keheningan dan kesunyian.
Bahkan di tengah kesunyian tersebut, tak jarang ia seolah mendengar ranting-ranting dan daun-daun di pohon menyanyikan suatu lagu yang indah untuknya. Dan musik-musik surgawi ini selalu menemaninya. Hal inilah yang membuatnya belajar memainkan harpa yang nantinya akan membantunya dalam menyusun aturan-aturan dalam pertapaannya.
Suatu ketika pada musim dingin, ia berdoa di pinggir danau Glendalough. Secara tidak sengaja ia menjatuhkan buku brevirnya (buku ibadat harian) ke dalam danau. Lalu seekor berang-berang muncul dari dalam danau tersebut dengan membawa buku brevirnya tanpa suatu kerusakan apapun. Selain itu, berang-berang tersebut juga sering muncul dengan membawakan ikan untuknya saat ia berkunjung ke danau tersebut untuk berdoa.
Kesucian hidupnya di dalam pertapaannya ini akhirnya diketahui oleh orang lain. Suatu saat ada seorang petani bernama Dima menemukan pertapaan Santo Kevin. Waktu itu Dima sedang mencari tahu penyebab mengapa sapinya tiba-tiba selalu menghasilkan susu dalam jumlah banyak setelah dilepaskan di padang rumput. Lalu ia mengikuti sapinya setelah dilepaskan di padang rumput. Ternyata sapi tersebut pergi ke gua pertapaan santo Kevin. Disana Dima melihat sapinya sedang menjilati pakaian dan kaki Santo Kevin yang saat itu sedang sedang tenggelam dalam doa. Maka takjublah Dima lalu ia berlutut dengan penuh hormat dihadapan Santo Kevin.
Melihat hal ini, sang pertapa suci langsung mengangkat Dima menjadi muridnya. Sejak hari itu Dima selalu datang mengunjungi gurunya di gua pertapaan itu, dan santo Kevin akan selalu mengajar Dima tentang Yesus Kristus dan tentang Kitab Suci.
Mendirikan Biara
Karena gembira dengan semua pengajaran orang kudus ini, Dima lalu meminta Santo Kevin untuk keluar dari pertapaan dan bersedia juga untuk mengajari keluarganya tentang Yesus Kristus. Untuk mempertimbangkan usul Dima ini, Santo Kevin berdoa selama satu hari penuh meminta petunjuk. Setelah itu ia menyadari bahwa ini adalah kehendak Tuhan yang menginginkannya untuk kembali ke masyarakat dan menyebarkan kabar sukacita tentang Kristus. Santo Kevin lalu meninggalkan pertapaannya dan mulai mengajar keluarga Dima. Dikemudian hari banyak keluarga lain juga datang memohon pengajarannya. Orang – orang juga mulai berdatangan dan meminta agar Santo Kevin mau mengangkat mereka menjadi muridnya. Melihat betapa pentingnya hal ini, Santo Kevin memutuskan untuk mendirikan sebuah biara pertapaan di Glendalough.
Rupanya keinginannya untuk mendirikan biara ini tidaklah semudah yang dibayangkan sebelumnya. Raja O’Toole, adalah seorang yang belum mengenal Kristus, tidak bersedia menyediakan tanah baginya. Penolakkan ini tidak membuat ia bersedih hati, dengan sepenuh hati ia berdoa memohon bantuan Yesus kristus dan memasrahkan segala sesuatu kedalam tangan-NYA.
Beberapa waktu kemudian Raja O’Toole memanggil santo Kevin ke istana. Raja sedang bersedih karena banyak dari angsa peliharaan yang sangat disayanginya telah menjadi tua dan lemah sehingga tidak dapat terbang lagi. Raja telah mendengar bahwa banyak mujizat telah dilakukan oleh Santo Kevin, karena itu ia meminta Kevin untuk menyembuhkan angsa-angsa kesayangannya dan menjadikan mereka muda kembali. Santo Kevin menerima permintaan raja tersebut namun dengan sebuah syarat. Santo Kevin meminta sebidang tanah untuk mendirikan biaranya yang ditunjukkan oleh angsa-angsa tersebut ke manapun mereka terbang. Raja menyetujuinya karena ia tahu bahwa angsa-angsanya sudah tua dan tidak dapat terbang lagi. Saat Santo Kevin menyentuh angsa-angsa tersebut, mereka menjadi muda kembali dan terbang mengelilingi suatu lembah di Glendalough. Di situlah akhirnya Santo Kevin mendirikan biaranya.
Di lembah itu terdapat banyak batu yang akhirnya digunakan untuk membangun biara. Para petani yang membantu pembangunan biara tersebut, bekerja dengan giat di dalam keheningan Glendalough. Setelah bangunan biara tersebut selesai, banyak rahib datang untuk membantu Santo Kevin mengajar mereka yang datang ke tempatnya, baik muda maupun tua, kaya maupun miskin. Seiring berjalannya waktu, ditambahkan pula beberapa bangunan, di antaranya adalah sebuah menara yang tetap ada hingga saat ini dan sebuah pondok untuk tempat tinggal Santo Kevin.
Padatahun 544 Santo Kevin pergi ke Bukit Uisneach di Co Westmeath untuk mengunjungi para suci sahabatnya yaitu SantoColumbanus, Santo Comgall, dan Santo Cannich. Dari sana Kevin melanjutkan perjalanannya mengunjungi Santo Cierandi Clonmacnoise, lalu kembali ke Glendalough.
Santo Kevin melayani sebagai abbas (pemimpin biara) biara Glendalough selama beberapa tahun. Ketika ia melihat bahwa pertapaannya sudah dapat berjalan dengan mandiri, ia memutuskan untuk menarik diri kembali sebagai seorang pertapa. Empat tahun kemudian ia kembali melayani sebagai pimpinan biara atas permintaan dari para biarawannya. Santo Kevin kembali menjadi abbas biara tersebut sampai akhir hidupnya.
Suatu kali setelah biaranya berdiri, Santo Kevin memutuskan untuk pergi berziarah ke Roma. Di Roma ia meminta berkat dari Paus untuk komunitasnya. Beberapa tahun kemudian, di saat rambut dan janggutnya mulai memutih, matanya terlihat bersinar-sinar, dan langkah kakinya terasa begitu ringan namun mantap, ia merasa ada dorongan untuk pergi sekali lagi ke Roma. Namun ia juga menyadari adanya tanggung jawabnya sebagai abbas. Lalu ia meminta nasihat dari teman lamanya, Uskup Kiernan dari Clonmacnoise. Uskup Kiernan sangat memahami kerinduan hati Santo Kevin namun ia tahu bahwa lebih baik bagi Kevin untuk tetap tinggal dan membimbing para pengikutnya. Karena itu Uskup Kiernan mengatakan pada sahabatnya Kevin : “Burung-burung tidak menetaskan telurnya saat mereka sedang terbang.”
Santo Kevin akhirnya melihat bahwa memilih untuk tidak pergi ke Roma adalah suatu pengurbanan, dan ia menyadari bahwa ini adalah kehendak Tuhan. Lalu Santo Kevin kembali mengajar dan memberikan nasihat-nasihat kepada siapa saja yang datang kepadanya. Ia setia terhadap tugasnya ini sampai saat ia meninggal dalam damai di malam hari pada bulan Juni tahun 618.
Perayaan untuk menghormati Santo Kevin diadakan di Irlandia pada tanggal 3 Juni. Santo Kevin juga dipilih menjadi salah satu santo pelindung negara Irlandia dan pelindung utama dari Keuskupan Agung Dublin. Nama ‘Kevin’ menjadi terkenal sebagai nama kristiani tidak hanya untuk nama laki-laki dari keluarga Irlandia, tetapi juga di negara-negara lain.
Semasa hidupnya, banyak keajaiban yang terjadi. Oleh karena ia begitu mencintai binatang- binatang dan tumbuh-tumbuhan, maka tak jarang pula mukjizat yang dilakukannya melibatkan binatang dan tumbuhan, di antaranya adalah :
Nama Kevin adalah versi Inggris dari nama Irlandia “Caoimhín”. Diturunkan dari kata Old Irish (Irlandia kuno) “Cóemgein” yang berarti : lahir dengan baik atau lahir dengan diberkati.
Cóem=baik hati, lembut, tampan, terberkati; dan Gein = kelahiran.
Kevyn (English), Caoimhín, Cóemgein, Kevan (Irish), Cefin (Welsh)
Bentuk Pendek : Kev (English)