Yang diberkati (Beata) Anna adalah puteri keluarga petani. Ia menggembalakan domba hingga usianya dua puluh tahun. Empat mil dari tempat tinggalnya adalah kota Avila, kota dimana St. Theresia dan para biarawati Karmelit tinggal. Anna diterima dalam ordo Karmel sebagai biarawati biasa, bukan rubiah. Artinya, Suster Anna dapat pergi ke luar biara untuk mengerjakan segala sesuatu sesuai kepentingan biara.
Tujuh tahun terakhir hidupnya, St.Theresia dari Avilla memilih Anna untuk menemaninya dalam berbagai perjalanannya. St.Theresia pergi berkeliling untuk mengunjungi komunitas-komunitas biarawati. Kadang-kadang, ia mendirikan biara-biara baru. Kadang-kadang, ia membantu para biarawati untuk lebih bersemangat dalam menjalani panggilan hidup yang mengagumkan yang telah mereka pilih. St. Theresia sangat menghargai Anna dan memujinya di hadapan para biarawati lainnya.
Meskipun Anna tidak memperoleh kesempatan untuk bersekolah, ia bisa membaca dan menulis. Ia mencatat petualangan perjalanannya dengan St. Theresia yang termashyur itu. Anna jugalah yang ada di sampingnya ketika St. Theresia wafat.
Kehidupan Anna berlangsung biasa-biasa saja selama enam tahun sesudah St. Theresia wafat. Kemudian, pemimpin biara memutuskan untuk membuka sebuah biara baru di Paris, Perancis. Lima orang biarawati dipilih untuk diutus ke sana, Anna termasuk salah seorang di antara mereka. Sementara umat di Paris menyambut kedatangan para biarawati dengan hangat, Anna menyelinap masuk ke dapur untuk mempersiapkan hidangan bagi teman-temannya yang lapar.
Pada akhirnya, empat dari kelima biarawati tersebut dipindahtugaskan ke Belanda. Anna harus tetap tinggal, sebab ia dipilih menjadi priorin (pemimpin biara). Anna datang kepada Tuhan dan mengatakan kepada-Nya bahwa sebagian besar dari para wanita Perancis yang bergabung dalam komunitasnya berasal dari keluarga kaya serta keluarga bangsawan, sementara ia sendiri hanyalah seorang gadis penggembala. Dalam hatinya, Anna mendengar Tuhan menjawab: “Dengan jerami Aku akan menyalakan api-Ku.”
Anna diutus ke Belanda untuk mendirikan lebih banyak biara-biara baru. Pertama-tama ia pergi ke Mons dan kemudian ke Antwerp. Para wanita yang bergabung dalam Ordo Karmel menganggap Anna sebagai seorang kudus. Anna wafat di Antwerp pada tahun 1626. Ia dinyatakan sebagai “Beata” oleh Paus Benediktus XV.
Anna adalah nama versi Yunani dan Latin dari nama Ibrani חַנָּה (Channah) yang berarti "mendukung" atau "rahmat" atau “Berkat” Sumber : Katakombe.Org
Ann, Anne, Anissa, Keanna (English), Annabella, Annetta (Italian), Anne, Anika, Anina (German), Anke, Antje (Low German), Anne, Anika, Anke, Anneke, Annelien, Anouk, Ans, Antje (Dutch), Anne, Annika (Swedish), Anne, Anniken (Norwegian), Ane, Anne, Anika (Danish), Anne, Anneli, Anni, Anniina, Annikki, Annukka, Anu, Niina (Finnish), Anu (Estonian), Anikó, Annuska, Panni (Hungarian), Anka (Polish), Ania, Annushka, Anya, Anushka (Russian), Aneta (Czech), Ana, Anka (Bulgarian), Aina, Anaïs (Catalan), Anaïs (Occitan), Annick (Breton), Quanna (African American), Anne (Basque), Channah (Biblical Hebrew), Ana, Hana, Anica, Anita, Anja, Anka, Ankica, Jana, Nensi (Croatian), Anne, Hannah, Anaïs, Annette, Anouk, Ninon (French), Ana (Georgian), Channah, Hannah, Chanah (Hebrew), Nainsí (Irish), Ona (Lithuanian), Ana (Macedonian), Ana, Anabela, Anita (Portuguese), Ana, Anca (Romanian), Ana, Anica, Anja, Anka, Jana (Serbian), Ana, Anica, Anika, Anita, Anja (Slovene), Ana, Anabel, Anita (Spanish), Hanna (Ukrainian), Hena, Henda, Hene, Henye, Hendel (Yiddish)
Sumber : Katakombe.Org