“Empatpuluh martir Sebaste” adalah 40 orang prajurit Kristen anggota pasukan Legio XII atau Legio Fulminata (Pasukan Gerak Cepat / Pasukan khusus) bala tentara kekaisaran Romawi yang dihukum mati karena menolak perintah kaisar Lucinius untuk murtad.
Disekitar tahun 316, Legio Fulminata ditempatkan jauh dari kota Sebaste di perbatasan wilayah Timur kekaisaran Romawi. Tugas mereka adalah untuk menghadapi gempuran dari suku-suku disana yang terkenal ganas dan berani. Dalam menghadapi peperangan, para komandan mereka mewajibkan setiap prajurit untuk mempersembahkan kurban kepada para dewa-dewi demi memohon perlindungan. Hal ini tentu saja ditolak oleh empat puluh prajurit Kristen dalam kesatuan khusus tersebut. Karena itu mereka ditangkap, dan sambil menantikan putusan hukuman mati dari kaisar, mereka dipenjarakan dan dijaga dengan ketat.
Pada musim dingin tahun 320, putusan hukuman mati dari kaisar pun datang. Keempatpuluh prajurit Kristen itu digiring ke tengah danau yang sudah membeku. Mereka ditelanjangi lalu disuruh berbaring diatas es agar menderita kedinginan dan mati perlahan-lahan. Dalam penderitaan yang hebat itu, keempat puluh martir itu meminta bantuan Tuhan agar dapat tetap teguh dalam iman : "Ya Tuhan, kami percaya kepada-Mu. Kami disiksa karena iman kepada-Mu. Kiranya kami semua dapat dipermahkotai dalam kerajaan-Mu."
Seorang diantara mereka mutad dan meninggalkan imannya. Sementara seorang prajurit lain yang belum dibabtis mengalami sebuah penglihatan. Ia melihat langit terbuka dan disana terlihat 40 mahkota bagi para prajurit yang tengah meregang nyawa tersebut. Tigapuluh sembilan mahkota sudah dipakai oleh tigapuluh sembilan prajurit yang setia pada iman mereka; sedangkan satu mahkota belum dipakai. Dalam terang Ilahi, mengertilah ia bahwa mahkota tersisa itu adalah miliknya. Ia segera membuka pakaiannya dan bergabung dengan ke tigapuluh sembilan martir rekannya.
Mereka dengan gagah berani menanggung penderitaan karena kedinginan. Keesokan harinya, banyak diantara mereka yang telah tewas membeku. Tubuh-tubuh mereka, baik yang telah tewas maupun yang masih hidup, kemudian dibakar dalam api unggun hingga menjadi abu.
Dalam buku Liturgi Gereja Orthodox Timur (Menaion) nama keempat-puluh orang martir ini tercatat sebagai berikut :
Hesychius, Meliton, Heraclius, Smaragdus, Domnus, Eunoicus, Valens, Vivianus, Claudius, Priscus, Theodulus, Euthychius, John, Xantheas, Helianus, Sisinius, Cyrion, Angius, Aetius, Flavius, Acacius, Ecditius, Lysimachus, Alexander, Elias, Candidus, Theophilus, Dometian, Gaius, Gorgonius, Leontius, Athanasius, Cyril, Sacerdon, Nicholas, Valaerius, Philoctimon, Severian, Chudion, and Aglaius.