Santa Afra adalah seorang pelacur yang bertobat dan menjadi saksi iman. Saat masa penganiayaan oleh pemerintah Romawi, Afra dan ibunya Santa Hilaria menyembunyikan uskup kota Augsburg (wilayah Jerman) di rumah mereka.
Teladan dan kesucian hidup sang uskup sangat berkesan bagi ibu dan anak ini. Mereka lalu bertobat dan memberikan diri mereka untuk dibabtis menjadi orang kristen, walau mereka tahu dengan pasti bahwa dengan menjadi orang Kristen mereka akan dimusuhi oleh pemerintah dan masyarakat pagan.
Setelah dibabtis, Santa Afra lalu meninggalkan cara hidupnya yang lama, dan mengabdikan diri untuk bekerja melayani orang-orang miskin. Ketika tertangkap, dia diperintahkan untuk mempersembahkan korban kepada dewa-dewa kafir. Dengan tegas ia menolak. Karena itu ia lalu dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup.
Afra adalah nama panggilan bangsa Romawi kepada wanita yang berasal dari Afrika.